PENGUJIAN KADAR AIR BENIH
PENGUJIAN
KADAR AIR BENIH
A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Benih
merupakan alat perkembangbiakan tanaman yang berasal dari pembiakan generatif
antara induk jantan dan betina yang merupakan salah satu faktor penting dalam
budidaya tanaman. Mutu benih terbagi atas mutu genetik, mutu fisik dan mutu
fisiologis. Mutu benih sangat tergantung oleh beberapa hal, salah satunya
adalah kadar air benih.
Kadar air benih ialah berat air yang “dikandung” dan yang kemudian hilang
karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam
persentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah
banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan
air tersebut & dinyatakan dalam % terhadap berat asal contoh benih. Tujuan
penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum
disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam
rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air benih ini adalah
contoh kerja yang digunakan merupakan benih yang diambil dan ditempatkan dalam
wadah yang kedap udara. Karena untuk penetapan kadar air, jika contoh kerja
yang digunakan telah terkontaminasi udara luar maka kemungkinan besar kadar air
benih yang diuji bukan merupakan kadar air benih yang sebenarnya karena telah
mengalami perubahan akibat adanya kontaminasi udara dari lingkungan. Yang kedua
adalah untuk pengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin, selama
penetapan diusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan dengan
udara luar serta untuk jenis tanaman yang tidak memerlukan penghancuran, contoh
benih tidak boleh lebih dari 2 menit berada di luar wadah.
Prinsip metode
yang digunakan untuk penentuan kadar air ada dua macam yaitu metode dasar dan
metode praktis. Yang termasuk metode dasar anatara lain metode oven, metode
destilasi, metode karl fisher. Sedangkan metode praktis terdiri dari metode calcium carbide dan metode electric moisture meter.
Pengujian
kadar air benih dilakukan untuk mengetahui kadar air dalam biji atau benih
untuk menentukan waktu panen yang tepat dan penyimpanan benih. Benih yang bermutu
sangat diinginkan pasar dan petani, baik sebagai komoditi perdagangan maupun
bahan tanam untuk produksi pertanian. Kualitas benih dapat dilihat dari
beberapa variabel atau nilai, salah satunya adalah kadar air benih.
2.
Tujuan Praktikum
1. Menguji kadar air benih
dengan metode dasar.
2.
Menguji
kadar air benih dengan metode praktis.
B.
Tinjauan
Pustaka
Benih berukuran besar atau benih
berkulit keras harus digiling atau dipotong lebih kecil sebelum penimbangan dan
pengeringan. Kalau tidak, kulit benih akan menahan penguapan air
dari benih. Air akan tetap berada di
dalam benih setelah pengeringan sehingga kadar air benih hasil pengujian
menjadi terlalu rendah. Berat contoh kerja setelah digiling atau dipotong
sekurang-kurangnya per ulangan 5 - 10 gram
(Darori 2007).
Kadar air benih merupakan salah satu
komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan, maupun penyimpanan
benih. Telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap benih
selama penyimpanan. Menyimpan benih ortodok pada kadar air tinggi berisiko
cepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan. Kadar air benih merupakan salah
satu komponen yang dinilai oleh BPSB dalam sertifikasi benih sehingga uji ini
merupakan satu pengujian rutin para analisis benih di laboratorium benih. (Amira 2010).
Makin tinggi
kandungan air benih makin tidak tahan benih tersebut untuk disimpan lama. Untuk
setiap kenaikan 1 % dari kandungan air benih maka umur benih akan menjadi
setengahnya. Hukum ini berlaku untuk kandungan air benih antara 5 dan 14 %.
Karena dibawah 5 % kecepatan menuanya umur benih dapat meningkat disebabkan
oleh autoksidasilipid di dalam benih. Sedangkan diatas 14 % akan terdapat
cendawan gudang yang merusak kapasitas perkecambahan benih (Hong dan Ellis 2005).
Kadar air benih
adalah jumlah air yang terkandung dalam benih. Tinggi rendahnya kandungan air
dalam benih memegang peranan yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
vialibitas benih. Oleh karena itu pengujian terhadap kadar air benih perlu
dilakukan agar benih memiliki kadar air terstandar berdasarkan kebutuhannya
(Sutopo 2006) .
Kadar air merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi daya simpan benih. Prinsip dari metode
pengukuran kadar air benih adalah mengukur seluruh jenis air yang ada di dalam
benih. Pengukuran kadar air benih dapat dilakukan dengan metode oven suhu
tinggi konstan dan metode suhu rendah konstan maupun dengan menggunakan metode
cepat. Saat mengerjakan penetapan kadar air benih, kelembapan udara nisbi
laboratorium harus kurang dari 70%. Metode yang digunakan untuk menentukan
kadar air benih padi yaitu metode oven suhu tinggi konstan
130 – 133 ˚C (Kuswanto 2007).
Pengeringan
dimaksudkan untuk mengurangi kadar air benih sehingga benih aman diproses lebih
lanjut, terhindar dari serangan hama dan penyakit serta tidak berkecambah
sebelum waktunya. Dalam pengeringan benih perlu diketahui sifat benih apakah
ortodoks atau rekalsitran. Pada benih ortodoks kadar air saat pembentukan benih
seitar 35-80 % dan pada saat tersebut benih belum cukup masak dipanen. Pada
kadar air 18-40 % benih telah mencapai masak fisiologis, laju respirasi benih
masih tinggi dan benih peka terhadap detiorasi, cendawan, hama, dan kerusakan
mekanis (Heuver 2006).
Metode
pengukuran kadar air benih secara langsung, kadar air benih dihitung secara
langsung dari berkurangnya berat benih akibat hilangnya air dalam benih dan ini
yang sering disebut dengan metode oven, sedangkan pengukuran kadar air secara
tidak langsung kadar air di ukur tanpa mengeluarkan air dari benih, tetapi
dengan menggunakan hambatan listrik dalam benih yang kemudian dikorelasikan
dengan kadar air biaanya dengan menggunakan alat yang bernama Steinlete Moisture Tester (Hasanah
2006).
Benih
adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau
mengembangkan tanaman. Benih siap dipanen apabila telah masak fisiologis. Ada
beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase
pembuahan, fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan
dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai dengan
pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat
makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air.
Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan
kelembaban udara di luar dan setelah mencapai tingkat masak fisiologis, benih
berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan
(Prasetyo 2004).
C.
Metodologi Praktikum
1. Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum
acara pengujian kadar air benih ini
dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 15 November pukul 08.40-10.00 dan bertempat di
Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
:
1.
Timbangan
2.
Oven
3.
Alat penguji kadar air
benih
4.
Cawan porselin
b. Bahan
:
1.
Benih padi (Oryza
Sativa)
3. Cara
Kerja
a. Metode
Dasar :
a)
Menimbang cawan
porselin yang telah dipanaskan terlebih dahulu. (W1 g)
b)
Menimbang
cawan porselin+contoh benih (W2 g).
c)
Memanaskan cawan dan
contoh benih dalam oven selama 50 menit pada suhu 136 derajat Celcius.
Menghitung presentase air yang dilepaskan dengan rumus :
S = X 100%
b.
Metode Praktis :
a)
Mengambil contoh benih
padi secukupnya
b)
Memasukkan
dalam silinder tempat benih pada seed moisture tester.
c)
Mengencangkan
penutup untuk menutup silinder wadah benih, penutupan harus memperhatikan dan
menjaga agar benih tidak sampai pecah.
d)
Menghidupkan
seed moisture tester, lalu menghitung persentase kadar benihnya.
e)
Melakukan
ulangan sebanyak 5 kali.
4. Pengamatan
yang dilakukan
a.
Pengujian kadar air
benih dengan metode dasar.
b.
Pengujian kadar air
benih dengan metode praktis.
D.
Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil
Pengamatan
Tabel 2.1 Pengamatan Kadar Air
dengan Metode Dasar
UL
|
W1
|
W2
|
W3
|
W2-W3
|
W2-W1
|
KA(%)
|
1 (11)
|
5,5
|
37,5
|
37,07
|
0,43
|
2
|
1,34 %
|
2 (12)
|
5,52
|
40,05
|
39,58
|
0,47
|
34,53
|
1,36 %
|
3 (13)
|
6,05
|
39,92
|
39,45
|
0,47
|
33,87
|
1,39 %
|
4 (14)
|
14,14
|
46,25
|
45,86
|
0,39
|
32,11
|
1,22 %
|
5 (15)
|
5,88
|
39,61
|
39,25
|
0,31
|
33,73
|
1,06 %
|
7,42
|
40,67
|
40,24
|
0,42
|
33,24
|
1,27 %
|
Sumber : Laporan
sementara
S
=
=
= 1,29 %
Keterangan : W1 = berat cawan
W2 = berat cawan
ditambah berat benih
W3 = berat cawan
ditanbah berat benih yang sudah didinginkan
S = Kadar Air
Tabel 2.2 Pengamatan Kadar air
dengan Metode Praktis
Ulangan
|
Kadar
Air (%)
|
1 (11)
|
14,9 %
|
2 (12)
|
14,6 %
|
3 (13)
|
14,6 %
|
4 (14)
|
13,9 %
|
5 (15)
|
13,9 %
|
14,38 %
|
Sumber : Laporan
sementara
Analisa
Data:
= 1,34%
= 1,36%
= 1,39%
=
1,22%
=
1,06%
2. Pembahasan
Kadar air benih merupakan berat air yang
dikandung dan yang kemudian hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang
ditetapkan, yang dinyatakan dalam prosentase terhadap berat awal contoh benih.
Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur
berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam prosentase
(%) terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air diantaranya
untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan
kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas
benih tersebut.
Pengujian kadar air ini menggunakan dua
metode yaitu metode dasar dengan menggunakan oven dan metode praktis dengan
menggunakan alat yang disebut Balance
Moisture tester. Pada metode dasar disini menggunakan benih padi. Sebelum di oven, yang
harus dilakukan adalah menimbang cawan porselin terlebih dahulu yang beratnya
dinyatakan dengan W1 dengan berat 5,5 gram. Kemudian menimbang cawan yang
berisi benih yang dinyatakan dengan W2 dengan berat 37,5. Setelah itu benih
dipanaskan dalam oven dalam waktu 15
menit dengan suhu 130°C untuk mendapatkan benih kering. Selanjutnya didinginkan
dalam eksikator sampai dingin dan kemudian ditimbang beratnya (W3) dan
diperoleh berat sebesar 37,07 gram. Berat benih
setelah dioven sebesar 0,43
diperoleh dari selisih antara berat benih sbelum dipanaskan dan berat benih
sebelum dipanaskan (w2-w3), sedangkan berat benih sebelum dipanaskan adalah 32 diperoleh dari
selisih antara berat cawan dan benih didalamnya dikurangi berat cawan tanpa
benih (w2-w1). Dari situ, dapat dihitung kadar air yang terkandung dalam benih
jagung tersebut dengan perhitungan rumus : S
= dan dengan hasil 1,29 %. Jadi kadar air yang
terkandung dalam benih padi
ini sebesar 1,29 %. Hal ini menunjukkan
bahwa pengukuran kadar air dengan menggunakan metode praktis ini cukup akurat.
Metode kedua dengan menggunakan
alat yang disebut Balance Moisture tester. Dengan cara mengambil
contoh benih padi secukupnya kemudian memasukkan dalam silinder tempat benih pada seed moisture tester.
Mengencangkan penutup untuk menutup silinder wadah benih,
penutupan harus memperhatikan dan menjaga agar benih tidak sampai pecah.
Selanjutnya menghidupkan seed
moisture tester, lalu menghitung persentase kadar benihnya.Pada
metode ini menggunakan benih padi.
Pada penggunaan alat ini dilakukan ulangan sebanyak 5 kali untuk memperoleh
hasil yang akurat. Hasilnya bisa dilihat langsung, kadar air yang terkandung dalam biji padi tersebut sebesar 14,38 %. Hal ini
menunjukkan keakuratan hasil perhitungan kadar air dengan metode praktis atau
menggunakan alat.
Manfaat
dari pengujian kadar air benih adalah untuk mengetahui seberapa besar kandungan
air yang terkandung di dalam benih tersebut. Dengan pengujian ini tentu tidak
lepas dari kualitas perkecambahan, viabilitas, dan vigor benih saat
perkecambahan. Karena sebelum proses imbibisi air ke dalam benih sebelum
perkecambahan benih ditentukan terlebih dahulu oleh kandungan awal air yang ada
di dalam benih tersebut.
E. Kesimpulan dan
Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan hal sebagai
berikut:
a.
Pada metode
dasar hasil menimbang cawan porselin terlebih dahulu
yang beratnya dinyatakan dengan W1 dengan berat 5,5 gram.
b.
Pada metode
dasar hasil menimbang cawan porselin terlebih dahulu
yang beratnya dinyatakan dengan W2
dengan berat 37,5.
c.
Pada metode
dasar setela didinginkan dalam eksikator sampai dingin
dan kemudian ditimbang beratnya (W3) dan diperoleh berat sebesar 37,07 gram.
d.
Berat benih setelah dioven
sebesar 0,43
diperoleh dari selisih antara berat benih sbelum dipanaskan dan berat benih
sebelum dipanaskan (w2-w3).
e.
Berat benih sebelum dipanaskan adalah 32 diperoleh dari selisih antara berat cawan dan
benih didalamnya dikurangi berat cawan tanpa benih (w2-w1).
f.
Kadar air yang terkandung dalam benih jagung tersebut dengan
perhitungan rumus : S = dan dengan hasil 1,29 %.
g.
Metode kedua dengan menggunakan
alat yang disebut Balance Moisture tester
dilakukan ulangan sebanyak 5 kali menghasilkan kadar air
yang terkandung dalam biji padi tersebut sebesar 14,38
%.
2.
Saran
Saran untuk pada praktikum tentang pengujian kadar benih ini, lebih serius dan teliti lagi dalam melakukan praktikum agar menghasilkan data yang akurat.
Saran untuk pada praktikum tentang pengujian kadar benih ini, lebih serius dan teliti lagi dalam melakukan praktikum agar menghasilkan data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Amira 2010. Pengukuran Kadar Air. http://www.ramadhan.
Diakses pada tanggal 28 Desember 2010
pukul 22.00 WIB.
Hasanah,
M dan D Rusmin 2006. Teknologi
Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman Obat Di Indonesia. Balai Penelitian Pangan
dan Obat. Jurnal Litbang Pertanian. Volume 25 (2) : 68 – 73. Bogor.
Hong
T D
and R H
Ellis 2005.
A protocol to determine seed storage behaviour IPGRI Technical Bulletin No1. Dept. of Agric. The University
of Reading, UK.
Heuver M 2006.
Introduction to Seed Testing
. IAC Wageningen. The Netherlands.
Kuswanto
H 2007. Analisis Benih.
Kanisius. Yogyakarta
Prasetyo 2004. Evaluasi
Mutu Benih Beberapa Genotipe Padi Selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol 20 (No.3). Halaman 17
– 23.
Sutopo L 2006. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
The Rundown On Youtube - YouTube - Videoodl.cc
BalasHapusYou can also see the videos, videos and video on YouTube. However, you may not know about what mp3 juice to see on YouTube. The Rundown. You